Tanda kasih dari #sobatkelayan amatlah berarti untuk operasi pengangkatan tumor Adik Mutiara.
Mari kita berkenalan dengan Adik Mutiara.
-
Makin kalut karena disaat yang bersamaan mereka memerlukan dana 13,6 juta rupiah untuk melakukan operasi itu sebab mereka tak punya BPJS.
Mutiara adalah si bungsu yang terlahir dari keluarga buruh tani. Mereka tinggal di Lampung Tengah. Sekitar 14 km jauhnya dari RS tempat Mutiara dirawat. Jaelani, ayah Mutiara bekerja tak menentu, tergantung permintaan. Kadang bekerja menggarap sawah atau ladang. Paling sering Jaelani diminta untuk memanen singkong di kebun orang lain. Uang yang diperolah bergantung pada banyak sedikitnya panenan. Jika beruntung sehari bisa membawa pulang Rp. 70.000,-.
Sebelum dinyatakan terdapat tumor di ususnya, Mutiara masih beraktivitas seperti biasanya. Bermain dengan ibu dan kedua kakaknya. Sampai suatu hari Mutiara mengalami demam. Sempat dikira kelelahan, Mutiara dibawa ke pijit tradisional untuk diurut. Tetapi demamnya tak kunjung surut dan berkeluh merasakan sakit di perutnya yang disertai dengan muntah. Mutiara kemudian dirujuk ke RS di Metro-Lampung untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Hingga diketahui seperti sekarang ini.
Jangankan mengumpulkan dana agar Mutiara bisa operasi, ijazah SMU kakak sulung Mutiara pun belum bisa dibawa pulang sejak 2019 silam karena orang tuanya belum dapat menutup kekurangan biaya sekolah. Uang 13,6 juta rupiah teramat banyak untuk bisa mereka peroleh. Bagi keluarga, kesehatan Mutiara adalah yang utama. Bapak, Ibu dan Si Sulung rela tinggal di RS meskipun Mutiara hanya boleh ditemani oleh dua (2) orang saja. Sedangkan kakak kedua Mutiara berjaga di rumah sambil melanjutkan sekolah.
Keluarga ini berharap, Mutiara bisa sehat kembali, ceria dan bermain dengan teman-temannya. “Kami ingin melihat Mutiara bertumbuh,” cerita Jaelani. Dari Lampung Tengah mereka berharap, kita semua, #Sobatkelayan dapat menolong Mutiara.
Setelah mengirimkan donasi jangan lupa konformasi ke nomor bijiseawi di +628112657785.