Kali ini bijiseawi punya cerita tentang Anggun. #Sobatkelayan bisa mengikutinya di sini.
Anggun (33th) seorang perempuan, guru Bahasa Inggris sebuah SD di Kalasan, Yogyakarta. Meskipun rumahnya di Magelang, sejak 2013 ia terus mengajar di Kalasan sembari pengobatan gagal ginjal dengan komplikasi jantung, osteoporosis, dan syaraf.
Terhenti Mengajar
Karena semangat mengajar dan harus jalani pengobatan sesuai kondisi, lama kelamaan menyebabkan mobilitas Anggun terbatas. Proses belajar mengajar tak lagi di kelas, tapi pindah ke ruang perpustakaan agar mempermudah akses Ibu guru.
Pada tiga bulan terakhir Anggun mengusahakan kegiatan belajar dilakukan secara online (daring). Tetapi karena tidak sesuai harapan orang tua murid, akhirnya saat ini Anggun berhenti dari pengajar Bahasa Inggris SD di daerah Kalasan.
Tinggal Bersama Keluarga
Saat masih mengajar Anggun tinggal di kontrak rumah, Anggun sendirian di Kalasan. Tetapi karena Anggun jalani pengobatan yang tergantung dengan kondisi medisnya, Ia kemudian pindah Magelang untuk tinggal bersama orangtuanya. Selama beraktivitas di sana, Anggun dibantu keluarganya karena pergerakan di rumah kurang leluasa. Misalnya adanya 1 anak tangga, pintu yang tidak muat dilalui kursi roda, akses ke toilet yang sempit sehingga Anggun perlu digendong untuk bisa menjangkaunya. Menyikapi ini Anggun dibuatkan toilet chair di kamarnya.
Kampung di mana Anggun tinggal saat ini memang cukup padat penduduk. Tetapi relasi sosial masyarakatnya baik. Kebiasaan acara tengok orang sakit masih terpelihara. Para tetangga memberikan dukungan dengan membesuk ke rumah orangtua Anggun.
Bertemu Murid Adalah Obat
Pada dasarnya keinginan Anggun untuk tetap bisa mengajar sangat tinggi. Bagi dia, mengajar dan bertemu dengan murid-murid adalah satu obat semangat untuknya.
Dia masih bercita-cita tetap bisa mengajar dan akan mencari pekerjaan di daerah Magelang tempat tinggalnya sekarang.
Mofidikasi Motor & Kursi Roda
Oleh sebab itu keberadaan kursi roda dan sepeda motor modifikasi yang dapat diakses Anggun sangat diperlukan.
Mewujudkan kebutuhan itu keluarga hanya mampu menyisihkan Rp.300.000,- dari 2.9 juta penghasilan orangtua Anggun sebagai pegawai negeri untuk hidup 3 orang dalam satu bulan. Masih ada Rp. 15.470.000,- lagi yang dikumpulkan guna modifikasi motor untuk Anggun dan beli kursi roda.
Setelah menyimaknya, yuk bantu bagikan kerinduan Anggun agar makin banyak yang bisa menolongnya. Tetap bertumbuh dalam harapan nyata. Karena seberapapun bantuan #sobatkelayan, akan berarti untuk orang lain yang membutuhkan. #growtogive,givetogrow.
#Sobatkelayan bisa bantu dengan kirim donasi ke rekening:
BCA 1530 7171 58 (a.n Yay YAKKUM)
Mandiri 138 00 230 230 26 (a.n. YAYASAN KRISTEN UNTUK KESEHATAN UMUM)
Setelah itu jangan lupa konfirmasi ke nomor bijiseawi di: https://wa.me/*628112657785*